Menurutnya, materi pelatihan diberikan oleh gabungan instruktur dari kepolisian dan komunitas biker, yang disampaikan oleh Satlantas Polres Bogor. Untuk memberikan pemahaman hukum dan peraturan lalu lintas, sementara komunitas biker berbagi pengalaman praktis di lapangan.
Inisiatif ini menjadi contoh kolaborasi antara komunitas dan institusi kepolisian dalam membangun budaya berkendara yang aman dan tertib. Harapannya, kegiatan ini mampu menciptakan kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
“Tak ada syarat khusus bagi masyarakat yang ingin ikut serta. Cukup datang langsung ke lokasi kegiatan yang telah disiapkan, dan seluruh fasilitas edukasi sudah bisa dinikmati secara gratis,” tegasnya.
Ditempat yang sama, salah satu penggerak kegiatan ini, Deddy Suhendi yang akrab disapa Kang Ucing, berbagi pandangannya mengenai pentingnya membangun budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
“Safety riding ini bukan cuma kegiatan, tapi sudah jadi cara kami untuk terus menumbuhkan kesadaran pengguna jalan. Tim kami di divisi kegiatan yang menangani semua teknis pelatihan, dari persiapan sampai pelaksanaan,” jelas Kang Ucing yang turut terlibat langsung menguji lintasan pelatihan.
Dalam simulasi tersebut, peserta diajak melewati berbagai rintangan seperti zig-zag, tikungan tajam, hingga skenario menghadapi pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang.
“Ini semua untuk melatih refleks, keseimbangan, serta kemampuan antisipasi pengendara terhadap situasi mendadak yang umum terjadi di jalan,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa sebelum berkendara, aspek kesiapan diri juga tidak kalah penting. Pastikan perlengkapan standar seperti helm dan jaket sudah digunakan. Yang lebih penting lagi adalah kondisi tubuh yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa juga berdoa sebelum berangkat.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya fokus pada keselamatan pribadi, tapi juga peduli terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya.
“Kami berharap dengan pelatihan seperti ini, masyarakat semakin sadar bahwa safety riding itu bukan pilihan, tapi keharusan. Karena yang kita jaga bukan cuma diri sendiri, tapi juga nyawa orang lain,” imbuhnya