Budi berharap, keberhasilan Desa Klapanunggal bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia, apalagi program pemberantasan TBC merupakan bagian penting dari agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa Desa Klapanunggal telah memenuhi sejumlah indikator untuk ditetapkan sebagai Desa Siaga TBC, termasuk adanya kader-kader desa yang aktif melakukan investigasi dan pelacakan kasus.
“Semakin banyak kasus TBC ditemukan, semakin cepat pula penanganannya. Karena ini penyakit menular, penelusuran terhadap kontak erat sangat krusial,” ungkap dr. Fusia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala TBC seperti batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, atau demam berkepanjangan.
“Obat TBC itu gratis dan bisa menyembuhkan, asalkan dikonsumsi sampai selesai. Saya juga mengingatkan tenaga kesehatan agar berkoordinasi dengan Puskesmas untuk distribusi obat secara tepat,” kata dr. Vini.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat desa, upaya eliminasi TBC nasional diharapkan semakin kuat dan terarah.