Selain demo masak, DKP juga menyelenggarakan berbagai program lainnya selama Kabogorfest, seperti:
-
Gerakan Bagi Sayuran (BAGAS): Mengurangi limbah pangan dengan membagikan sayur dan buah yang secara tampilan kurang sempurna namun tetap layak dan bergizi.
-
Gerakan Pangan Murah (GPM): Upaya menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
-
Gempar Beriman: Kampanye konsumsi pangan segar yang telah memiliki izin edar dari BPOM atau lembaga berwenang.
Tak hanya itu, DKP turut meluncurkan kampanye tematik mingguan untuk mendorong konsumsi pangan lokal:
-
Selasa: Masasi (Mari Santap Singkong)
-
Rabu: Cintahuy (Cinta Tahu dan Singkong)
-
Jumat: Jumat Sori Tu Say Bu (Sok Riryungan Tuang Sayur dan Buah)
Data dari BPS menunjukkan bahwa konsumsi pangan masyarakat Bogor masih di bawah standar ideal, khususnya pada umbi-umbian dan sayur-buah. “Pada 2024, konsumsi umbi hanya 37 gram per kapita per hari, padahal idealnya 95 gram. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tegas Rosi.
Melalui berbagai program ini, DKP Kabupaten Bogor mengajak semua lapisan masyarakat, mulai dari warga hingga lembaga pemerintahan, untuk aktif mendukung gerakan konsumsi pangan lokal. Bahkan, DKP mendorong agar menu rapat dan konsumsi di lingkungan dinas mengutamakan sajian berbasis bahan lokal.