KDM juga menegaskan bahwa menjadi pemimpin sejati berarti memiliki cinta mendalam terhadap daerah yang dipimpin. Ia mencontohkan langkah awalnya sebagai Gubernur yang langsung membongkar bangunan-bangunan yang dianggap merusak nilai peradaban Bogor.
“Kalau ingin jadi pemimpin hebat, cintai Bogor sepenuh hati. Jangan ragu bertindak demi kepentingan budaya dan sejarah,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, KDM juga menyoroti pentingnya keberanian pemimpin dalam menghadapi tantangan. Ia menyatakan bahwa keberanian untuk menertibkan bangunan yang melanggar aturan harus diutamakan ketimbang popularitas.
“Seorang pemimpin ditakdirkan berdiri di atas badai. Yang utama bukan elektabilitas, tapi keberanian meletakkan fondasi kuat untuk pembangunan. Yuk kita bongkar bangunan yang menyalahi aturan, jangan pernah takut. Presiden Prabowo sudah tegas memerintahkan untuk menindak semua pelanggaran,” tegas KDM.
Upacara peringatan HJB ke-543 turut dihadiri oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wakil Bupati, jajaran anggota DPR RI dan DPRD Kabupaten Bogor, unsur Forkopimda, para mantan penjabat bupati, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pemuda dari berbagai elemen.