Lebih dari sekedar pameran, Autovibes 2025 membuka ruang interaksi antara komunitas, penggemar otomotif, serta masyarakat umum terutama generasi muda yang kini dapat melihat langsung kendaraan bersejarah yang sebelumnya hanya dikenal lewat film atau buku.
Katanya, gelaran ini menjadi tonggak awal Kabupaten Bogor dalam menapaki dunia otomotif, tak hanya sebagai penonton, tapi juga sebagai tuan rumah yang siap membuka peluang kolaborasi lintas komunitas dan pelestarian budaya otomotif nasional.
“Dengan semangat ini, kami berharap Autovibes 2025 bisa menjadi agenda tahunan dan ikon baru Kabupaten Bogor di bidang otomotif,” pungkasnya.
Kemudian, Sekretaris PPMKI DKI Jakarta, Dcha Vdianti, menyampaikan rasa bangganya dapat berpartisipasi dalam gelaran perdana ini.
“Kami sangat antusias karena ini adalah event otomotif pertama yang diadakan di Kabupaten Bogor. Sebagai komunitas yang menjunjung tinggi pelestarian warisan budaya otomotif, kami merasa ini momen bersejarah yang patut disambut dengan semangat penuh,” ujar Dcha.
PPMKI menghadirkan delapan mobil klasik dengan usia produksi sebelum tahun 1979, termasuk mobil legendaris seperti Oplet Pre-War tahun 1935, Mustang GT500 Shelby, Citroen Avance 1953, dan Datsun Fairlady 1966. Mobil-mobil ini bukan hanya langka, tetapi juga menjadi simbol perjalanan sejarah otomotif dunia yang hadir di tengah masyarakat Bogor.
Salah satu kendaraan yang paling mencuri perhatian adalah Oplet 1935, yang sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka.
“Oplet ini bukan sekadar kendaraan, tapi saksi sejarah yang perlu dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda,” tambahnya.
Menariknya, PPMKI juga menghadirkan mobil Toyota FJ40 khusus untuk menghormati Bupati Bogor Rudy Susmanto yang dikenal sebagai penggemar kendaraan off-road.
“Kami memilih unit canvas karena sesuai dengan karakter beliau dan juga cukup langka,” kata Dcha.