Selain itu, kedua pihak juga mengeksplorasi tiga skema kerja sama strategis, yakni: pengabdian kepada masyarakat pesisir melalui edukasi dan pemberdayaan ekonomi biru; pembentukan podcast kemaritiman sebagai sarana diseminasi literasi publik; serta pembentukan Pusat Riset Maritim yang berfungsi sebagai wadah pengembangan riset bersama.
Program-program tersebut diharapkan mampu memperkuat sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan lembaga pemerintah dalam mendukung visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, sejalan dengan semangat Deklarasi Djuanda 1957 yang menjadi fondasi filosofi geo-maritim Indonesia.
Bakamla RI menyampaikan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi dalam bentuk pelatihan bersama, pertukaran dosen dan praktisi, pengembangan kurikulum maritim, serta mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pertemuan ini menandai langkah penting dalam membangun ekosistem kolaboratif antara akademisi dan praktisi kemaritiman guna menghadapi tantangan dan peluang di sektor kelautan nasional.
