Faktor-faktor Lain yang Berkontribusi Terhadap Gusi Berdarah
Selain penyebab umum di atas, beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko gusi berdarah:
-
Perubahan Hormonal: Perubahan hormon selama kehamilan, pubertas, atau menopause dapat membuat gusi lebih sensitif dan rentan terhadap peradangan dan perdarahan.
-
Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin C dan vitamin K dapat melemahkan jaringan gusi dan meningkatkan risiko perdarahan.
-
Obat-obatan Tertentu: Beberapa jenis obat-obatan, seperti pengencer darah (antikoagulan), dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk pada gusi.
-
Kondisi Kesehatan Tertentu: Beberapa kondisi kesehatan sistemik, seperti diabetes, leukemia, dan gangguan pembekuan darah, dapat memengaruhi kesehatan gusi dan meningkatkan risiko perdarahan.
-
Kebiasaan Merokok: Merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan paru-paru, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mulut. Merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, mempersulit penyembuhan jaringan gusi, dan meningkatkan risiko penyakit gusi.
-
Penggunaan Gigi Palsu yang Tidak Pas: Gigi palsu yang tidak terpasang dengan baik dapat mengiritasi dan melukai jaringan gusi, menyebabkan peradangan dan perdarahan.
-
Infeksi Mulut: Infeksi jamur atau virus pada mulut juga dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan pada gusi.
Gejala Penyerta yang Perlu Diperhatikan
Selain perdarahan, perhatikan juga gejala-gejala lain yang mungkin menyertai, karena ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab gusi berdarah dan tingkat keparahannya:
- Gusi berwarna merah terang atau ungu gelap
- Gusi bengkak
- Gusi terasa lunak atau nyeri saat disentuh
- Bau mulut yang tidak sedap atau rasa tidak enak di mulut
- Gusi tampak turun atau menjauhi gigi
- Gigi terasa goyang
- Perubahan pada susunan gigi