Yudi menambahkan, pemanfaatan media sosial dan teknologi digital dimaksimalkan sebagai sarana promosi agar pesan literasi budaya dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Dipilihnya lokasi pusat perbelanjaan pun bertujuan agar kegiatan ini mudah diakses masyarakat umum sekaligus meningkatkan partisipasi publik.
“Harapannya, kegiatan ini dapat memantik gerakan komunitas Sahabat Sejarah Kabogor, sekaligus menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap kekayaan budaya lokal,” jelasnya.
Plt. Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menjelaskan bahwa pameran berlangsung mulai Senin, 9 Juni hingga Minggu, 15 Juni 2025. Selain menampilkan benda pusaka, ada pula beragam lomba dan pertunjukan seni yang digelar untuk menyemarakkan acara, seperti lomba mewarnai, menggambar pusaka, lomba dongeng Sunda, kidung Sunda, hingga peragaan busana adat kerajaan Pasundan.
“Sebanyak 24 sanggar seni dari berbagai wilayah ikut ambil bagian, menampilkan tarian dan musik tradisional Sunda yang menjadi bagian penting dari warisan budaya kita,” kata Ria.
Dengan pendekatan yang modern dan edukatif, Disbudpar berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan budaya dan sejarah lokal.