Selain itu, Rudy menyoroti pentingnya infrastruktur sebagai pengungkit utama sektor pariwisata desa. Ia memastikan akan ada percepatan pembangunan infrastruktur menuju objek-objek wisata, termasuk jalan desa, mulai tahun 2026.
“Kita siap intervensi melalui berbagai skema, seperti Karya Bakti TNI dan Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa untuk memastikan akses ke lokasi wisata semakin baik,” tambahnya.
Tak hanya infrastruktur, penguatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi prioritas. Pemerintah daerah, kata Rudy, tengah merancang program pelatihan untuk pelaku wisata desa, seperti pemandu wisata dan pelaku ekonomi kreatif lokal.
“Potensi kita besar, tapi harus ditopang SDM yang siap. Pelatihan-pelatihan ini menjadi bagian dari rencana besar kita,” ujarnya.
Rudy juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga institusi pendidikan untuk terlibat aktif.
“Kolaborasi adalah kuncinya. Kita tidak sedang membangun destinasi semata, tapi juga membangun masa depan Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
