Mengungkap Penyebab dan Solusi Gigi Sensitif

bisik-news.com – Pernahkah Anda menikmati es krim dingin atau menyesap kopi panas, namun tiba-tiba merasakan ngilu tajam yang menusuk gigi? Sensasi tidak nyaman ini, yang dikenal sebagai gigi sensitif, adalah keluhan umum yang dapat mengganggu kualitas hidup dan kenikmatan makan serta minum. Memahami “kenapa gigi sensitif” menjadi langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat dan mengembalikan kenyamanan pada senyum Anda.

Lapisan Pelindung yang Terancam: Memahami Anatomi Gigi dan Penyebab Sensitivitas

Untuk memahami mengapa gigi bisa menjadi sensitif, penting untuk mengetahui sedikit tentang anatomi gigi. Bagian terluar gigi yang terlihat adalah enamel, lapisan keras dan mineral yang melindungi bagian dalam gigi yang lebih lunak, yaitu dentin. Di dalam dentin terdapat ribuan tabung mikroskopis yang disebut tubulus dentin. Tubulus ini menghubungkan permukaan dentin dengan saraf di dalam pulpa gigi, bagian tengah gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.

Ketika enamel menipis atau gusi menyusut (resesi gusi), dentin menjadi terpapar. Akibatnya, rangsangan dari luar seperti suhu ekstrem (panas atau dingin), makanan atau minuman asam atau manis, bahkan sentuhan sikat gigi, dapat dengan mudah mencapai ujung saraf melalui tubulus dentin, memicu rasa nyeri atau ngilu yang kita kenal sebagai gigi sensitif.

Baca Juga  Karang Gigi: Ancaman Tersembunyi di Balik Senyum Indah, Ini Cara Mengatasinya Secara Efektif

Mengapa Enamel Menipis dan Gusi Menyusut? Berbagai Faktor Pemicu Gigi Sensitif

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan enamel menipis atau gusi menyusut, yang pada akhirnya menjadi penyebab utama gigi sensitif:

  1. Menyikat Gigi Terlalu Keras: Kebiasaan menyikat gigi dengan tekanan berlebihan atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang terlalu keras dapat mengikis lapisan enamel seiring waktu, terutama di area dekat garis gusi.

  2. Bruxism (Menggertakkan Gigi): Kebiasaan menggertakkan atau mengatupkan gigi, terutama saat tidur, dapat memberikan tekanan berlebihan pada gigi dan menyebabkan abrasi (pengikisan) enamel.

  3. Penyakit Gusi (Periodontitis): Infeksi bakteri pada gusi dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan gusi serta tulang penyangga gigi. Resesi gusi adalah salah satu konsekuensi umum dari penyakit gusi, yang mengekspos akar gigi yang lebih sensitif.

  4. Makanan dan Minuman Asam: Konsumsi makanan dan minuman yang sangat asam, seperti buah jeruk, soda, dan acar, secara teratur dapat mengikis enamel gigi (erosi asam).

  5. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Asam lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut dapat mengikis enamel gigi, terutama pada bagian belakang gigi.

  6. Penggunaan Obat Kumur yang Mengandung Alkohol Tinggi: Penggunaan obat kumur tertentu secara berlebihan dapat mengiritasi jaringan lunak mulut dan berpotensi memperburuk sensitivitas gigi pada beberapa orang.

  7. Prosedur Perawatan Gigi Tertentu: Beberapa prosedur perawatan gigi seperti pembersihan mendalam (scaling dan root planing), penambalan, atau pemasangan kawat gigi dapat menyebabkan sensitivitas gigi sementara.

  8. Gigi Retak atau Patah: Kerusakan pada struktur gigi dapat mengekspos dentin dan menyebabkan sensitivitas.

  9. Usia: Seiring bertambahnya usia, enamel gigi secara alami dapat menipis, dan resesi gusi juga lebih mungkin terjadi.

Baca Juga  Waspada Sakit Gigi Berlubang: “Lubang Kecil” yang Bisa Jadi Masalah Besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *