bisik-news.com – Berdiri megah di tengah lanskap hijau perbukitan Menoreh, Candi Borobudur bukan hanya sekadar tumpukan batu kuno. Ia adalah mahakarya arsitektur Buddha terbesar di dunia, sebuah monumen yang memancarkan kedamaian spiritual dan menyimpan ribuan tahun sejarah serta kearifan budaya. Mengunjungi Borobudur adalah sebuah perjalanan, bukan hanya fisik menaiki setiap undakannya, tetapi juga perjalanan batin menyusuri relief-relief yang bercerita dan merasakan aura sakral yang menyelimutinya.
Sejarah Panjang dan Misteri di Balik Pembangunannya
Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, misteri masih menyelimuti detail pasti tentang siapa arsiteknya dan bagaimana proses pembangunannya dilakukan dengan teknologi yang terbilang sederhana pada masanya. Diperkirakan melibatkan ribuan pekerja dan memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun, Candi Borobudur menjadi bukti keahlian seni dan teknik yang luar biasa dari peradaban kuno.
Sempat terlupakan dan tertutup abu vulkanik serta rimbunnya hutan selama berabad-abad, Borobudur kembali ditemukan pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Sejak saat itu, upaya pemugaran dan pelestarian terus dilakukan untuk mengembalikan kemegahan candi ini dan menjadikannya warisan dunia yang tak ternilai harganya. Pada tahun 1991, UNESCO secara resmi menetapkan Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia, mengakui nilai universalnya bagi umat manusia.