Wisata  

Festival Desa Wisata 2025: Pemkab Bogor Angkat Budaya dan Ekonomi Kreatif Lewat “Unjuk Kreasi” di Stadion Pakansari

BOGOR. bisik-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus mendorong penguatan budaya dan ekonomi kreatif lokal lewat sesi unggulan bertajuk “Unjuk Kreasi” dalam gelaran Festival Desa Wisata 2025. Acara ini akan berlangsung pada 13 hingga 16 Juni 2025 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sesi “Unjuk Kreasi” menjadi bagian inti dari Festival Desa Wisata 2025. Program ini dirancang sebagai platform inovatif untuk mengenalkan, mengangkat, dan mempromosikan potensi budaya, ekonomi kreatif, serta kearifan lokal dari masyarakat desa wisata di Kabupaten Bogor.

Melalui serangkaian workshop interaktif dan aktivitas edukatif yang terbuka untuk umum secara gratis, pengunjung diajak mengeksplorasi bagaimana kekayaan tradisi dan keahlian lokal mampu dikembangkan menjadi produk pariwisata yang bernilai jual tinggi.

“Unjuk Kreasi adalah jantung dari Festival Desa Wisata yang kami selenggarakan,” ujar Kepala Bidang Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor, Yuliana Idrus.

Yuliana menegaskan bahwa setiap workshop dan demonstrasi dalam kegiatan ini mencerminkan potensi desa yang siap dijadikan unggulan wisata, seperti hasil pertanian, kerajinan tangan, dan kuliner tradisional.

Baca Juga  Bupati Bogor Pastikan Pasien Hasbi Ditangani Secara Medis Dengan Baik

“Kami ingin menunjukkan bahwa kekayaan budaya dan keseharian masyarakat desa tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” tambahnya.

Setiap desa wisata akan menghadirkan booth interaktif, menampilkan atraksi budaya dan produk khasnya masing-masing. Pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan tetapi juga terlibat langsung dalam prosesnya, menjadikan pengalaman yang otentik dan mendalam.

“Konsep ini sangat cocok untuk kegiatan study tour sekolah, juga bagi wisatawan yang ingin menjauhi destinasi massal dan mencari pengalaman wisata yang lebih interaktif dan bermakna,” jelas Yuliana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *