Latihan Pikiran dan Tubuh: Solusi Jangka Panjang bagi Gaya Hidup Eksekutif

Latihan Pikiran dan Tubuh: Solusi Jangka Panjang bagi Gaya Hidup Eksekutif. Gambar: Net

bisik-news.com – Latihan yang menggabungkan pikiran dan tubuh seperti yoga dan meditasi semakin populer di kalangan para profesional, khususnya eksekutif tingkat menengah hingga atas. Mr. La Forge, seorang pelatih yoga berpengalaman, meyakini bahwa jenis latihan ini lebih mudah untuk dijadikan kebiasaan jangka panjang dibandingkan dengan olahraga intensitas tinggi. Untuk membuktikan teorinya, ia meluncurkan studi selama lima tahun yang melibatkan 110 eksekutif dari berbagai perusahaan di Amerika Serikat.

Penelitian tersebut memantau kebiasaan olahraga para peserta dan mengevaluasi apakah mereka yang mengadopsi teknik mind-body seperti yoga dan meditasi lebih konsisten dalam menjalani rutinitas latihan dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan latihan fisik biasa.

Performa Lebih Baik di Tempat Kerja dengan Yoga dan Meditasi

Banyak eksekutif yang telah merasakan sendiri manfaat besar dari praktik mind-body. Salah satunya adalah Barry Moltz, pendiri sekaligus CEO CHTech International, sebuah perusahaan distribusi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Di usia 36 tahun, Barry mulai menjalani yoga untuk menyeimbangkan tekanan antara membangun bisnis dan mengurus keluarga muda.

Baca Juga  Olahraga Yoga, Jalan Menuju Keseimbangan Fisik dan Mental di Tengah Gempuran Hidup Modern

Meski masih berolahraga di gym dan bersepeda ke tempat kerja, Barry kini rutin bermeditasi dalam posisi setengah lotus selama 15 hingga 20 menit setiap malam setelah anak-anaknya tidur. Ia menyebutkan bahwa mayoritas teman-temannya yang juga berusia pertengahan 30-an telah mengikuti jalur serupa dalam menjalani gaya hidup sehat berbasis ketenangan batin.

Fokus Penuh: Kunci Efektivitas dalam Dunia Bisnis

Menurut Barry, tantangan terbesar dalam memimpin perusahaan adalah manajemen waktu yang luar biasa ketat. “Saat saya bermeditasi, saya bisa benar-benar rileks dan mengarahkan seluruh energi saya ke satu titik,” katanya. “Sekarang, ketika saya berada dalam sebuah rapat, saya bisa benar-benar hadir secara penuh, tanpa memikirkan hal-hal lain. Dan respons dari orang-orang di sekitar pun jauh lebih positif ketika Anda benar-benar fokus pada mereka.”

Kehadiran penuh (mindfulness) menjadi nilai tambah dalam interaksi profesional. Saat seseorang mampu hadir sepenuhnya dalam percakapan atau rapat, kualitas komunikasi meningkat drastis, dan hasil kerja pun jadi lebih efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *