bisik-news.com – Bicara soal oleh-oleh khas dari Jawa Barat, nama Mochi Sukabumi pasti langsung terlintas di benak banyak orang. Kudapan bulat, kenyal, dan bertabur tepung ini bukan sekadar penganan biasa; ia adalah simbol kebanggaan, tradisi, dan inovasi kuliner dari sebuah kota yang dijuluki “Kota Seribu Mochi”. Lebih dari sekadar camilan manis, mochi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Sukabumi, menarik ribuan pengunjung setiap harinya untuk mencicipi langsung kelezatan legendanya.
Sejarah Singkat Mochi: Dari Jepang ke Bumi Priangan
Sebelum jauh membahas keunikan Mochi Sukabumi, ada baiknya kita menilik akarnya. Mochi sebenarnya adalah kue beras tradisional Jepang yang terbuat dari mochigome, sejenis beras ketan yang ditumbuk hingga lengket dan kenyal. Di Jepang, mochi memiliki makna budaya yang dalam, sering disajikan dalam acara-acara khusus seperti perayaan Tahun Baru.
Lalu, bagaimana mochi bisa sampai ke Sukabumi dan menjadi ikon kuliner lokal? Jejak sejarah menunjukkan bahwa mochi masuk ke Indonesia, termasuk Sukabumi, melalui pengaruh migrasi dan perdagangan, terutama pada era kolonial. Masyarakat Tionghoa dan Jepang yang berinteraksi di Sukabumi kemungkinan besar membawa resep dan teknik pembuatan mochi. Namun, yang menarik adalah bagaimana masyarakat Sukabumi kemudian mengadaptasi, memodifikasi, dan memberikan sentuhan lokal yang membuatnya berbeda dan memiliki karakter kuat. Mochi yang tadinya mungkin hanya dikenal segelintir orang, perlahan menjadi industri rumahan yang berkembang pesat, diturunkan dari generasi ke generasi, hingga kini menjadi salah satu penganan wajib coba saat berkunjung ke Sukabumi.