Ajat juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan lahan dan teknologi pengelolaan sampah. Meski demikian, kini Pemkot Bogor telah menyediakan lahan seluas 6,5 hektare untuk mendukung penanganan sampah dari wilayah Kabupaten.
Selain solusi jangka pendek, Pemkab Bogor juga tengah menyiapkan langkah jangka panjang dengan pendekatan teknologi waste to energy untuk mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional.
Sejumlah langkah konkret yang telah dan akan dilakukan antara lain:
-
Kolaborasi pengadaan lahan: Pemkot Bogor menyediakan lahan tambahan 6,5 hektare.
-
Penggunaan anggaran Rp25 miliar untuk pembelian alat berat serta penataan sistem pembuangan, termasuk pembuatan terasering dan sanitary landfill.
-
Penguatan kerja sama lintas wilayah: Perjanjian pengelolaan TPA Galuga antara Pemkab dan Pemkot Bogor akan dievaluasi dan diperkuat menjelang habis masa berlakunya tahun ini.
“Insya Allah, dalam satu bulan ke depan akan terlihat perubahan signifikan di TPA Galuga. Harapannya, dampak lingkungan bisa ditekan dan masyarakat sekitar tidak lagi terdampak seperti sebelumnya,” pungkas Ajat.
