Ia menambahkan, meskipun produksi perikanan di Kabupaten Bogor naik dari 118 ribu ton menjadi 140 ribu ton dalam periode 2020–2024, tingkat konsumsi ikan masyarakat masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan edukasi gizi seimbang di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Nurhayanti, menyampaikan rasa syukurnya atas partisipasi aktif masyarakat, khususnya 200 siswa sekolah dasar yang ikut serta dalam kegiatan edukatif ini.
“Kehadiran anak-anak sangat berarti, karena mereka adalah generasi penerus. Semoga ini menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat dan sadar gizi,” tutur Nurhayanti.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Perikanan di Perairan Darat.
Sebanyak 543.000 ekor benih ikan disebar secara serentak di 15 situ yang tersebar di berbagai kecamatan. Jenis ikan yang ditebar antara lain ikan tawes, nila, kancera, grass carp, dan jenis ikan konsumsi lainnya.
Tak hanya itu, acara ini juga mencakup pelayanan kesehatan untuk hewan kesayangan seperti vaksinasi dan pemeriksaan mini, serta pembagian bantuan simbolis seperti gerobak promosi produk perikanan dan peternakan, induk ikan koi untuk pemberdayaan usaha ikan hias, serta bantuan pendidikan bagi anak kurang mampu dan penyandang disabilitas.
Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun daerah berbasis ketahanan pangan, lingkungan yang lestari, serta generasi yang sehat dan berdaya saing.
